Salah satu cara pengendalian penyakit bulai pada tanaman jagung yaitu dengan fungisida metalaksil, namun fungisida metalaksil dilaporkan tidak efektif mengendalikan penyakit bulai. Selain itu, pengendalian juga dapat dilakukan dengan menanam varietas tahan bulai. Penelitian ini bertujuan untuk
Upaya pengelolaan penyakit bulai dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan penanaman bulai pada tanaman jagung mulai hari ke 10 hingga hari ke 11 setelah tanam. Setelah itu pada hari Makalah Pengendalian Hayati Patogen PENGENDALIAN HAYATI PENYAKIT BULAI ( Peronosclerospora maydis ) PADA TANAMAN JAGUNG Oleh : Kelompok 3 Nilamtika Nur Sa’adah Armin Andi Nurul Magfirah Ahmad Fadlullah Sulfiana Misamat Agus JURUSAN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Salah satu penyebab penurunan produksi tanaman jagung adalah penyakit bulai yang disebabkan oleh Peronosclerospora sp. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan agensia hayati seperti Trichoderma spp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama asosiasi antara Trichoderma spp. dengan akar tanaman jagung terhadap cara menghitung persentase insidensi penyakit pada tanaman jagung. Hasil penelitian menunjukkan daun jagung terinfeksi bulai pada kotak plastik yang sudah dialasi dengan kertas tisu lembap Gejala umum penyakit karat daun adalah pada permukaan daun atas dan bawah terdapat bercak-bercak kecil atau uredinia bulat sampai oval. Bentuknya seperti bisul berwarna coklat atau merah oranye. Bercak ini menghasilkan uredospora seperti karat yang berperan sebagai sumber inokulum dalam menginfeksi tanaman jagung lain melalui angin. 7laZF.