LQIndonesia Lawfirm: Setelah LP Mahkota Naik Sidik, Kini Laporan OSO Sekuritas Naik ke Penyidikan, Raja Sapta Oktohari Terlapor . Redaksi Jumat, 28 Januari 2022 14:59 WIB . Raja Sapta Oktohari. JAKARTA, Setelah sebelumnya seluruh kasus investasi bodong yang kuasakan ke LQ Indonesia Lawfirm mandek selama 2 tahun lamanya di
JAKARTA – Perusahaan Efek PT OSO Sekuritas Indonesia dalam waktu dekat segera aktif kembali setelah berhenti cukup lama akibat turunnya kondisi perekonomian global maupun dalam negeri akibat wabah Covid-19. Oso bakal adaptasi teknologi Oso Sekuritas Indonesia Supriyadi, mengungkapkan tengah berbenah dalam rangka persiapan kembali menjadi anggota bursa AB pasca terkena suspensi Bursa Efek Indonesia.“Kami tengah berbenah dan memulai langkah baru dalam membangun kembali bisnis ini,” katanya, Senin 24/1/2022.Dia juga menyebutkan bahwa investor diperkirakan berpeluang menikmati keuntungan berinvestasi di pasar saham pada 2022 dengan memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG bakal menembus rekor baru di atas pada tahun ini. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG mengalami penguatan 10,08 persen pada indeks sektoral tertinggi dicatatkan oleh indeks IDX Sektor Technology yang melambung 707,56 persen pada 2021 yang disusul oleh indeks IDX Sector Transportation & Logistic serta indeks IDX Sektor Energy yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar 67,78 persen dan 45,56 JugaOso Sekuritas Bakal Kembali Beroperasi Tahun IniTegas! Bursa Cabut Izin OSO SekuritasSaat ini investor di pasar modal didominasi oleh kelompok milenial yang 'melek' teknologi dan mereka diperkirakan masih mengincar peluang investasi di emiten ini yang membuat Oso berbenah khususnya perbaikan sistem online trading baik berbasis konvensional maupun syariah sebelum kembali menjadi Anggota Bursa juga menegaskan sembari menunggu izin OJK pihaknya akan beradaptasi dengan dunia investasi pasar modal berbasis digital pada 2022, yang akan mempermudah para nasabah saling terhubung. Selain itu pihak Oso juga akan menyediakan layanan Customer of Compliance Oso Sekuritas Indonesia Edi mengatakan pihaknya sudah membuka komunikasi dan juga konsultasi terkait berbagai material yang tertunda akibat bergejolaknya pasar modal Indonesia karena kebijakan pembatasan aktivitas di berbagai negara sejak dua tahun terakhir.“Progres terkait pending matters sudah lebih dari 50 persen, kami juga berkomunikasi dan bertukar pikiran dalam penyelesaian permasalahan ini, ya intinya kami akan lakukan sebaik mungkin,” kata itu, Oso Sekuritas akan melakukan transformasi digital dalam beberapa waktu ke depan agar lebih mudah menjangkau siapapun dan kapanpun untuk melakukan transaksi di perusahaan juga mengajak kepada sekitar nasabah yang pernah melakukan kegiatan investasi untuk bertransaksi kembali di perusahaannya dengan menunggu diterbitkannya izin OJK."Kami mengajak nasabahnya untuk kembali bertransaksi di perusahaan kami, tapi setelah ijin OJK keluar ya," urainya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
Beranda Tentang Kami. Profil; Jajaran Manajemen; Kantor Cabang & Galeri Investasi; Produk & Layanan. Equity Brokerage. Retail & Institutional Brokerage Trading Ilustrasi investasi di pasar saham Foto Mahardika Argha/ShutterstockPT Mahkota Jupiter Investama menahan pencairan investasi gadai saham repurchase agreement/repo yang dikeluarkan oleh PT Mahkota Properti Indo Senayan dan PT Mahkota Properti Indo Permata, yang jatuh tempo pada Januari 2020. Sebaliknya, investasi yang jatuh tempo Januari 2020 pun wajib ini pun membuat semua nasabah Mahkota Investama menjadi resah. Salah satu nasabah yang enggan disebutkan namanya mengatakan, total ada sekitar nasabah Mahkota Investama yang kini menunggu kejelasan nasib investasi mereka. Dari total nasabah tersebut, keseluruhan dana investasi yang dikelola Mahkota Investama ditaksir mencapai Rp 8 triliun. Nasabah tersebut mengatakan ia sudah berinvestasi pada perusahaan tersebut sejak 4 tahun lalu. Pada awalnya semua berjalan dengan lancar. Artinya setiap bulan Mahkota Investama memenuhi kewajibannya membayarkan bunga. Namun sejak November 2019 lalu, beberapa kejanggalan mulai dirasakan oleh nasabah.“Sejak November 2019 ada beberapa nasabah yang mengaku bunganya sudah tidak dibayar. Bunga saja belum dibayar. Punya saya, per Januari 2020 bunga dan yang jatuh tempo sudah gagal bayar,” cerita nasabah tersebut kepada kumparan, Kamis 27/2. Nasabah ini pun menceritakan awal mula dirinya tertarik berinvestasi. Empat tahun lalu, nasabah tersebut mengaku berinvestasi di OSO Sekuritas. Ia membeli produk investasi jenis Repo melalui sekuritas tersebut. Saat itu salah satu faktor yang membuat nasabah tersebut mempercayakan dananya adalah karena sekuritas ini milik Oesman Sapta Odang, Chairman OSO Group yang juga Ketua Umum Partai Hanura.“Saya percaya karena ada nama besar Pak OSO di situ,” Sapta Odang. Foto Iqbal Firdaus/kumparanOSO Sekuritas ini diketahui bekerjasama dengan Mahkota Properti Indo untuk mengelola Repo. Namun nasabah tersebut merasa janggal ketika pada November 2019 lalu, perseroan membentuk perusahaan baru bernama Mahkota Jupiter Investasi.“Jadi per November mereka membentuk Mahkota Jupiter Investasi. Belum terdaftar di OJK lho. Itu hanya kayak perusahaan cangkang. Mereka selama ini enggak pakai nama Mahkota Investama. Pakainya nama OSO. Mahkota Investama itu perusahaan baru, enggak terdaftar di OJK,” kejanggalan lain muncul saat PT OSO Sekuritas Indonesia menyatakan tidak lagi menjadi agen repo beberapa saham mulai 16 Desember tidak lagi menjadi agen repo saham PT Totalindo Eka Persada Tbk TOPS dan PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI dan instrumen lainnya yang diterbitkan oleh PT Mahkota Properti Indo Senayan dan PT Mahkota Properti Indo OSO bukan lagi agen repo saham TMPI dan SUGI yang diterbitkan PT Bumi Sumber Swarna. Terakhir, OSO tak lagi menjadi agen repo saham ARMI, BALI, BTEK, HOME, KAEF, MABA, MYRX, POSA, RIMO, RODA, dan WSKT.“Lalu mereka bilang sekarang enggak pegang repo, dialihkan ke Magenta Sekuritas. Kenapa tiba-tiba dialihkan? Ada apa ini?” tanya nasabah kekhawatiran para nasabah cukup beralasan. Sebab uang yang mereka investasikan nilainya tidak sedikit. Nasabah tersebut mengaku memiliki lima portofolio investasi yang dibeli melalui OSO Sekuritas. Nilainya mencapai lebih dari Rp 3,5 miliar. Dari setiap produk investasi, nasabah tersebut mendapatkan bunga sebesar 10-12 persen. Kini nasabah tersebut berharap ada kejelasan soal uang investasinya. Termasuk juga kejelasan pembayaran bunga yang seharusnya dilakukan pihak Mahkota Investama setiap bulan.“Uang itu kan hasil kerja. Bunganya juga untuk kehidupan sehari-hari bayar sekolah anak,” ujarnya. Demi mengejar hak dan keadilan, nasabah tersebut mengaku telah menemui pihak Mahkota Investama untuk mendapatkan kejelasan. Namun hingga kini, perusahaan tersebut baru menjanjikan akan mencarikan skema yang cocok untuk pembayaran. Nasabah tersebut mengaku tak masalah jika jatuh tempo ditunda. Namun dengan syarat bahwa bunga tetap dibayarkan per bulan. Hal itu akan membuat nasabah akan merasa lebih aman. “Kami maunya langsung dibayar tapi kalau masalah likuiditas, kami mau dicicil asalkan masuk akal. Ada beberapa perusahaan yang gagal bayar, tapi bunga tetap dibayar. Kalau di OSO inikan enggak dibayar. Bunga enggak dibayar, jatuh tempo enggak dibayar. Uang Rp 8 triliun kemana? Masak bunga enggak sanggup bayar?” nasabah tersebut, kini ia dan ribuan nasabah lain masih menunggu itikad baik dari Mahkota Investama. Nasabah di Jakarta juga akan dijadwalkan bertemu dengan pihak Mahkota pada Sabtu pekan ini.
PencabutanSPAB itu terhitung sejak hari ini 5 Februari 2021. Dilansir dari keterbukaan informasi, Jumat (5/2/2021), surat pengumuman pencabutan SPAB OSO Sekuritas itu diteken oleh Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo dan Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian S. Manullang dan Direktur
Lagi-lagi, Raja Sapta Oktohari RSO dan kawan-kawan dilaporkan nasabah gagal bayar ke Polda Metro Jaya, Kamis 4/6/2020. Korban kasus investasi bodong PT. OSO Sekuritas Indonesia, melaporkan RSO atas dugaan pidana penipuan, penggelapan, tindak pidana perbankan, tindak pidana pasar modal dan pencucian uang, dengan total nilai kerugian sekitar Rp40 milyar. RSO dilaporkan oleh Victory dari LQ Indonesia Lawfirm, dengan LP No 3161/VI/ PMJ, tertanggal 4 Juni 2020. "Para korban yang melapor merupakan nasabah yang menyetorkan dana langsung ke rekening PT. OSO Sekuritas Indonesia untuk membeli Repo Totalindo, Tbk," ujar Advokat Alvin Lim, SH, MSc, CFP kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat 5/6/2020. baca juga Tuntut Haknya Segera Dibayarkan, Nasabah PT MPIP Kirimkan Jokowi 'Skema Ponzi Mahkota Raja Okto' Advokat Pelapor Kasus Gagal Bayar di PT Mahkota Terancam Dikriminalisasi Merasa Dirugikan, Sebagian Nasabah PT MPIP Ngadu ke DPR Selain Raja Sapta Oktohari, laporan juga ditujukan terhadap para direksi dan marketing PT OSO Sekuritas Indonesia, termasuk Hamdriyanto, selaku Dirut, sesuai Company Profile Dirjen AHU pada saat terjadinya peristiwa tindak pidana. Salah seorang korban berinisial Y, mengatakan merasa tertipu mentah-mentah. “Bulan November saya mendengar RSO bertutur tentang bagusnya perusahaan dimana aset Rp50 milyar, akan menjadi puluhan triliun. Kenyataannya tak sampai satu bulan malah dana tidak bisa ditarik alias gagal bayar. Dalam logika sederhana, selaku pengendali perseroan, RSO tidak mungkin tidak mengetahui perusahaan anjlok dalam tempo satu bulan.” ujarnya. Beberapa korban lainnya, R dan H menjelaskan bahwa pada awalnya R dan nasabah gagal bayar lainnya ingin menempuh jalur PKPU melalui Lawfirm lain. "Akan tetapi setelah mendengar penjelasan RSO, bahwa tandatangannya dipalsukan, dan menganjurkan nasabah yang ingin dibayar sebaiknya ikut PKPU," ujar R. "Kami curiga adanya agenda terselubung dibalik anjuran untuk ikut PKPU. Sangat tidak masuk akal seorang sekaliber RSO, selama bertahun-tahun, tandatangannya dipalsukan oleh orang lain tidak melaporkan ke polisi," sambugnya lagi. Keputusan R memberi kuasa kepada LQ Indonesia Lawfirm setelah mencermati kesungguhan dan kegigihan pengacara Alvin Lim dalam membela kepentingan kliennya. "Total nasabah yang menjadi korban sesungguhnya ada 5000 lebih dengan kerugian Rp8 triliun dari data yang diperoleh pada saat PKPU.” ujarnya. Advokat Alvin Lim, yang dihubungi membenarkan adanya penambahan nasabah korban gagal bayar PT OSO Sekuritas ke LQ Indonesia Lawfirm. Ia juga mengatakan bahwa menjadi lawyer korban skema ponzi bukan untuk kaya, melainkan pengabdian dan tanggung jawab serta besar resikonya. "Saya kasihan dan mau ambil kasus dengan terduga Raja Sapta Oktohari karena korban menceritakan bagaimana korban menangis ketika ketemu manajamen dan direksi perusahaan meminta uang mereka kembali hingga sampai cium kaki, namun dengan tangan dingin ditolak untuk dikembalikan," ujar Alvin. Kini selain PT MPIP dan MPIS, PT OSO Sekuritas Indonesia telah dilaporkan secara pidana dan akan ditelurusi kemana larinya uang masyarakat oleh pihak kepolisian," lanjutnya dengan suara bergetar.[]
BerikutRekomendasi Saham yang Layak Dilirik dari Samuel Sekuritas Hari Ini (3/8) KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) potensial lanjut reli pada perdagangan hari ini (4/8 JAKARTA-Kejaksaan Agung Kejagung menyebut perusahaan manajer investasi PT OSO Manajemen Investasi diduga telah menerima aliran dana hasil korupsi PT Asuransi Jiwasraya sebesar Rp521,1 miliar dari total Rp12,157 Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Hari Setiyono mengemukakan bahwa dana sebesar Rp521,1 miliar dari PT Asuransi Jiwasraya kepada PT OSO Manajemen Investasi terbagi ke dalam dua cluster produk reksadana yaitu OSO Flores Equity Fund sebesar Rp451 miliar dan produk reksadana OSO Moluccas Equity Fund sebesar Rp70 miliar."Jadi goreng-menggoreng saham ini dilakukan melalui produk reksadana," tuturnya kepada Bisnis, Jumat 26/6 Manajemen Investasi merupakan 1 dari 13 tersangka korporasi yang telah ditetapkan oleh Kejaksaan Agung pada Kamis 25/6/2020 lalu. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, OSO Manajemen Investasi merupakan anak PT OSO Securities dengan kepemilikan saham 83 persen, sedangkan 17 persen sisanya tercatat atas nama usaha perseroan sebagai manajer investasi sejak tahun 2005. Perseroan tercatat memiliki modal dasar Rp100 miliar dan modal disetor Rp25 miliar. OSO Manajemen Investasi tercatat memiliki 22 produk dengan total dana kelolaan sebesar Rp343,93 JugaIni Data Lengkap 13 Korporasi Penerima Aliran Dana Korupsi JiwasrayaIni Profil 13 Manajer Investasi yang Tersangkut Kasus JiwasrayaBaik OSO Manajemen Investasi dan OSO Securities tergabung dalam OSO Group. Dilansir dari laman resmi OSO Group, kelompok usaha ini didirikan pada 20 tahun lalu oleh Oesman Sapta Odang, seorang politikus sekaligus pengusaha asal Kalimantan Barat yang kini menjabat Ketua Dewan Perwakilan Group memiliki 13 lini usaha di enam sektor, mulai dari properti, keuangan, transportasi, dan pertambangan. Kemudian manufaktur agribisnis, dan kesehatan. Secara khusus, di sektor properti, salah satu perusahaan milik OSO Group, PT Citra Putra Realty Tbk. tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering IPO pada itu, sejak 20 April 2020, Bursa Efek Indonesia mensuspensi aktivitas perdagangan PT OSO Sekuritas Indonesia karena tidak memenuhi modal kerja bersih disesuaikan MKBD sebesar 25 MKBD OSO Sekuritas Indonesia per 17 April 2020 tidak memenuhi ketentuan nilai minimum yang dipersyaratkan. Oleh karena itu, BEI melarang aktivitas perdagangan sampai dengan pemberitahuan lebih dari laman rata-rata MKBD Oso Securities pada April 2020 mencapai Rp24,47 miliar. Data per 26 Juni 2020 menunjukkan, MKBD turun menjadi Rp17,48 pada Mei dan Rp16,08 pada adalah rincian aliran dana dari PT Asuransi Jiwasraya ke 13 perusahaan manajer investasi Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini Jiwasraya Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
PTOSO Sekuritas Indonesia memperluas jaringan dengan membuka kantor cabang di kota Ambon sebagai cabang ke-29 di Indonesia. Head Of sales PT OSO
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia BEI akhirnya mencabut Surat Persetujuan Anggota Bursa SPAB milik PT OSO Sekuritas Indonesia. Pencabutan SPAB ini berlaku mulai 5 Februari Jumat siapa di balik pemegang saham OSO Sekuritas?Situs resmi BEI sudah lagi tidak mencantumkan broker berkode AD ini sebagai Anggota Bursa AB. Situs resmi OSO Sekuritas mencatat, perusahaan ini merupakan perusahaan swasta lokal yang memiliki izin usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang usaha ini telah berdiri sejak tahun 1988 sebelumnya menggunakan nama PT Kapita Sekurindo."OSO Sekuritas Indonesia telah berdiri lebih dari 30 tahun. Pengalaman yang cukup panjang membuktikan bahwa kami telah mampu bersaing dan berkompetisi dengan perusahaan efek lainnya. Dengan Pengalaman, kerja keras dan tekad mengantarkan keberhasilan bagi OSO Sekuritas Indonesia. Hal ini terbukti dari banyaknya cabang yang tersebar di wilayah indonesia atau sebanyak 24 cabang mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi," tulis situs dipimpin oleh Dirut Achdiarini Siwiwardhani yang mempunyai pengalaman lebih dari 20 tahun pada industri keuangan yang meliputi area komersil dan investment bergabung dengan OSO Sekuritas, Siwi adalah Direktur Utama pada PT ARS Finansial Profitas, dan telah menjabat berbagai posisi direktur di antaranya adalah Direktur Investment Banking pada PT Sucor Sekuritas Indonesia dan Head DCM PT Bank ANZ direktur lain dijabat Supriyadi sebagai direktur operasional. Supriyadi menjabat sebagai direktur operasional sejak tahun dia mengawali karier sebagai analis riset pada tahun 2007 di PT Erdikha Elit Sekuritas, analis di PT Majapahit Securities 2008 2011, dan memulai karier pada PT OSO Sekuritas sebagai Head of lagi direksi yakni Andhini Warih sebagai direktur marketing. Andhini Warih menjabat sebagai direktur marketing OSO Sekuritas Indonesia sejak tahun 2019."Andhini Warih memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman profesional dalam dunia pasar modal di Indonesia," tulis profil di situs resmi OSO Komisaris Utama dijabat Myrani Isnaniati dan Komisaris yakni Agus keuangan OSO Sekuritas per September 2020 mencatat, aset mencapai Rp 238,16 miliar, dari Desember 2019 sebesar Rp 250,42 usaha negatif sebesar Rp 5,49 miliar, dari positif pada September 209 sebesar Rp 55,72 periode berjalan per September 2020 sebesar Rp 26,10 miliar dari untung bersih di periode yang sama tahun 2019 Rp 19,49 Desember 2019, laporan audit mencatat, saham OSO Sekuritas dipegang PT Citra Putra Mandiri sebesar 99,62%, sisanya Johanes Ferandi Limbergh 0,38%.Situs resmi Citra Putra Mandiri menyebutkan perusahaan menjadi Holding Grup OSO yang membawahi berbagai bisnis di antaranya agribisnis, properti, tambang, perusahaan sekuritas, jasa keuangan, dan jasa kebandarudaraan. Grup OSO didirikan pada tahun 2000 oleh pengusaha senior Oesman Sapta Odang OSO.Di Bursa Efek Indonesia BEI, grup ini berhasil membawa satu unit bisnis properti melantai di pasar modal yakni PT Citra Putra Realty Tbk CLAY.SPAB DicabutDalam pengumuman di BEI, otoritas bursa mengumumkan bahwa terhitung per tanggal 05 Februari 2021, Direksi BEI mencabut SPAB OSO Sekuritas. Pengumuman ini ditulis dua direksi BEI, Kristan S Manullang dan Laksono W Widodo, dalam pengumuman di BEI, Jumat 5/2/2020.OSO Sekuritas Indonesia sebelumnya bernama PT OSO Securities dan PT Kapita Sekurindo. Memiliki SPAB-105/JATS/ tertanggal 22 Mei 1995."Pencabutan Keanggotaan Bursa didasarkan atas ketentuan dan Peraturan Bursa Nomor III-G tentang Suspensi dan Pencabutan Persetujuan Keanggotaan Bursa," tulis kedua direksi pada April 2020, BEI menyatakan, berdasarkan hasil pemantauan Bursa terhadap Sistem Pusat Pelaporan MKBD modal kerja bersih disesuaikan diketahui bahwa nilai MKBD OSO Sekuritas Indonesia per 17 April 2020 tidak memenuhi ketentuan nilai minimum MKBD yang itu, dengan ini diumumkan bahwa terhitung sejak Sesi I Perdagangan tanggal 20 April 2020 OSO Sekuritas Indonesia tidak diperkenankan melakukan aktivitas perdagangan di Bursa sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke tas/tas
Kokbisa ya uang nasabah gagal bayar," kata Yatno sembari memperhatikan tulisan di karangan bunga. • Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada Minggu 24 Mei 2020 Pantauan Warta Kota, Jumat siang, tulisan di papan karangan bunga rata-rata berisi kecaman para nasabah gagal bayar ke PT MPIP dan PT MPIS serta curahan hati mereka ke Anggota DPR.
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia BEI memutuskan untuk mencabut Surat Persetujuan Anggota Bursa SPAB milik PT OSO Sekuritas Indonesia. Pencabutan SPAB itu terhitung sejak hari ini 5 Februari dari keterbukaan informasi, Jumat 5/2/2021, surat pengumuman pencabutan SPAB OSO Sekuritas itu diteken oleh Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo dan Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian S. Manullang dan DirekturPencabutan keanggotaan bursa itu didasarkan atas ketentuan dan Peraturan Bursa nomor III-G tentang Suspensi dan Pencabutan Persetujuan Keanggotaan Bursa. OSO Sekuritas Indonesia sebelumnya memang telah disuspensi pada 20 April 2020. Penyebabnya lantaran perusahaan efek itu tidak memenuhi Modal Kerja Bersih Disesuaikan MKBD.Berdasarkan kebijakan BEI dan Otoritas Jasa Keuangan OJK ketentuan MKBD yang harus dipenuhi perusahaan sekuritas minimal Rp 25 juga Video Buka Perdagangan Saham 2020, Jokowi Bersyukur Kalahkan China[GambasVideo 20detik] das/fdl
JakartaPT Millenium Danatama Sekuritas membantah pihaknya melakukan gagal bayar saham seperti yang di beritakan kemarin. Karena itu para investor bursa diminta tenang dan tidak panik ‎Direktur PT Millenium Danatama Sekuritas Justine Peranginangin mengatakan bahwa pihaknya melakukan transaksi penjualan saham di pasar negosiasi sesuai dengan instruksi nasabah. ‎ "Jadi tidak mungkin
Home Bursa Finansial Jum'at, 05 Februari 2021 - 1834 WIBloading... Ilustrasi. FOTO/SINDOnews A A A JAKARTA - PT OSO Sekuritas yang baru saja dicabut izinnya oleh Bursa Efek Indonesia ternyata dimiliki oleh PT Citra Putra Mandiri dengan saham sebesar 99,62%. Sementara situs resmi Citra Putra Mandiri menyatakan menjadi Holding Grup OSO yang membawahi berbagai bisnis di antaranya agribisnis, properti, tambang, perusahaan sekuritas, jasa keuangan, dan jasa kebandarudaraan. Grup OSO sendiri didirikan pada tahun 2000 oleh pengusaha senior Oesman Sapta Odang OSO.Selain sekuritas, Grup OSO juga memiliki perusahaan manajer investasi yaitu PT OSO Manajemen Investasi. OSO Sekuritas sendiri ternyata memiliki sejarah panjang soal hukuman dari BEI. Sebelumnya pada 1 April 2009 BEI juga menghentikan sementara kegiatan perdagangan cikal bakal OSO Sekuritas yaitu PT Kapita dilakukan karena belum menyampaikan laporan keuangan auditan tahun 2008 sampai dengan batas waktu yang ditetapkan 31 Maret 2009. Dalam situs resmi OSO Sekuritas mencatat kegiatan usaha ini telah berdiri sejak tahun 1988 dengan menggunakan nama PT Kapita Sekurindo. Baca Juga Karena itu disebut OSO Sekuritas Indonesia telah berdiri lebih dari 30 tahun. Pengalaman yang cukup panjang membuktikan bahwa kami telah mampu bersaing dan berkompetisi dengan perusahaan efek lainnya. Dengan Pengalaman, kerja keras dan tekad mengantarkan keberhasilan bagi OSO Sekuritas Indonesia. Hal ini terbukti dari banyaknya cabang yang tersebar di wilayah indonesia atau sebanyak 24 cabang mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Perusahaan dipimpin oleh Direktur Utama Achdiarini Siwiwardhani yang mempunyai pengalaman lebih dari 20 tahun pada industri keuangan yang meliputi area komersil dan investment bergabung dengan OSO Sekuritas, Siwi adalah Direktur Utama pada PT ARS Finansial Profitas, dan telah menjabat berbagai posisi direktur di antaranya adalah Direktur Investment Banking pada PT Sucor Sekuritas Indonesia dan Head DCM PT Bank ANZ Indonesia. Adapun direktur lain dijabat Supriyadi sebagai direktur operasional. Supriyadi menjabat sebagai direktur operasional sejak tahun dia mengawali karier sebagai analis riset pada tahun 2007 di PT Erdikha Elit Sekuritas, analis di PT Majapahit Securities 2008 2011, dan memulai karier pada PT OSO Sekuritas sebagai Head of lagi direksi yakni Andhini Warih sebagai direktur marketing. Andhini Warih menjabat sebagai direktur marketing OSO Sekuritas Indonesia sejak tahun 2019. "Andhini Warih memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman profesional dalam dunia pasar modal di Indonesia," tulis profil di situs resmi OSO Sekuritas. Baca Juga Adapun jajaran Komisaris Utama dijabat Myrani Isnaniati dan Komisaris yakni Agus Fajar. Laporan keuangan OSO Sekuritas per September 2020 mencatat, aset mencapai Rp 238,16 miliar, dari Desember 2019 sebesar Rp 250,42 miliar. Pendapatan usaha negatif sebesar Rp 5,49 miliar, dari positif pada September 209 sebesar Rp 55,72 miliar. Rugi periode berjalan per September 2020 sebesar Rp 26,10 miliar dari untung bersih di periode yang sama tahun 2019 Rp 19,49 miliar. Selama di Bursa Efek Indonesia BEI, grup ini berhasil membawa satu unit bisnis properti melantai di pasar modal yakni PT Citra Putra Realty Tbk CLAY. nng bursa efek indonesia bei bursa saham pasar saham oesman sapta odang oso sekuritas Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 12 menit yang lalu 31 menit yang lalu 32 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu Punyasaya, per Januari 2020 bunga dan yang jatuh tempo sudah gagal bayar," cerita nasabah tersebut kepada kumparan, Kamis (27/2). Nasabah ini pun menceritakan awal mula dirinya tertarik berinvestasi. Empat tahun lalu, nasabah tersebut mengaku berinvestasi di OSO Sekuritas. Ia membeli produk investasi jenis Repo melalui sekuritas tersebut.
Jakarta, CNBC Indonesia - PT OSO Sekuritas Indonesia diketahui sedang mengalihkan kewajiban dan tanggung jawab kontrak gadai sales-repurchase agreement/repo saham beberapa emiten kembali kepada penerbitnya, termasuk PT Totalindo Eka Persada Tbk TOPS dan PT Intikeramik Alamsari Industri Tbk IKAI.Berdasarkan surat manajemen perusahaan efek berkode broker AD tersebut kepada nasabah, dinyatakan bahwa perusahaan mengakui pernah menjadi agen penjual/perantara/arranger repo beberapa saham, tetapi sudah tidak lagi terhitung sejak 16 Desember tersebut juga merupakan tanggal surat tersebut dibuat dan ditandatangani oleh Direktur Utama OSO Sekuritas yaitu Achdiarini Siwiwardhani. "Bahwa seluruh produk investasi tersebut di atas telah dialihkan oleh pihak penerbit/penjual sendiri kepada perantara/arranger lain," ujar Siwiwardhani dalam surat yang salinannya diterima CNBC Indonesia dari seorang nasabah asal Kota Batam, Kepulauan Riau, hari ini 14/1/20.Dia mengatakan ada tiga kelompok repo saham yang tidak ditangani lagi perusahaan, dan bagi nasabah yang sudah memiliki repo tersebut dapat menghubungi Magenta yang direpokan dalam surat tersebut terbagi ke dalam tiga kelompok. Dalam surat yang sama, kelompok pertama terdiri dari saham TOPS dan IKAI. OSO Sekuritas menyatakan repo kedua saham diterbitkan oleh PT Mahkota Properti Indo Senayan dan PT Mahkota Properti Indo di dunia maya menemukan bahwa PT Mahkota Properti Indo adalah perusahaan properti yang direktur utamanya adalah Raja Sapta Oktohari. Okto, panggilannya, pernah menjadi ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia HIPMI periode 2011-2014 dan juga pernah didaulat sebagai promotor tinju dunia termuda oleh World Boxing Association WBA.Mantan ketua Panitia Pelaksana Pesta Olahraga Difabel Asia 2018 INAPGOC itu juga anak kedua dari empat bersaudara dari Oesman Sapta Odang, Ketua Partai Hanura, pemilik konglomerasi OSO Group dan salah satu entitas anggotanya adalah OSO repo kedua terdiri dari dua saham legenda yaitu PT Sugih Energy Tbk SUGI dan PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk TMPI yang diterbitkan oleh PT Bumi Sumber repo saham ketiga yang sudah dilayani lagi oleh OSO Sekuritas adalah saham-saham PT Armidian Karyatama Tbk ARMY, PT Bali Towerindo Sentra Tbk BALI, PT Bumi Teknokultura Tbk BTEK, PT Hotel Mandarine Regency Tbk HOME, dan PT Kimia Farma Tbk KAEF.Saham lain di kelompok ketiga itu adalah PT Marga Abhinaya Abadi Tbk MABA, PT Hanson International Tbk MYRX, PT Bliss Properti Indonesia Tbk POSA, PT Rimo International Lestari Tbk RIMO, PT Pikko Land Development Tbk RODA, dan PT Waskita Karya Tbk WSKT."Sehubungan dengan hal tersebut, maka apabila di kemudian hari terjadi wanprestasi terhadap produk investasi tersebut di atas, bukan menjadi tanggung jawab PT OSO Sekuritas Indonesia, sehingga untuk penyelesaian lebih lanjut dapat menghubungi/datang ke PT Magenta Sekuritas di Bidakara II, lantai 17, Jakarta," tulis manajemen OSO menjelaskan bahwa tidak lagi menjadi penjual repo ketiga kelompok tadi, manajemen OSO Sekuritas menyatakan telah menerbitkan repo lain di luar daftar saham yang sudah Indonesia sudah mengontak Achdiarini Siwiwardhani melalui pesan WhatsApp hingga Selasa siang, hingga kini belum ada respons dari manajemen OSO berdasarkan keterangan resmi di situs OSO Sekuritas, perusahaan ini memang sudah memberikan informasi kepada seluruh nasabahnya bahwa terhitung sejak 1 Juli 2019, OSO Sekuritas tidak lagi sebagai/menjadi, agen/perantara/arranger dan kustodian produk investasi repo saham TOPS dan IKAI."Adapun sejak tanggal 18 November 2019 tidak lagi sebagai/menjadi, agen/perantara/arranger dan kustodian produk investasi repo saham TMPI, SUGI, ARMY, BALI, BTEK, HOME, KAEF, MABA, MYRX, POSA, RIMO, RODA dan WSKT."TIM RISET CNBC INDONESIA[GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Siapa di Balik OSO Sekuritas yang Izinnya Dicabut Bursa? irv/irv
H7OFvLW.
  • 1hqsgjybrq.pages.dev/276
  • 1hqsgjybrq.pages.dev/423
  • 1hqsgjybrq.pages.dev/117
  • 1hqsgjybrq.pages.dev/235
  • 1hqsgjybrq.pages.dev/466
  • 1hqsgjybrq.pages.dev/125
  • 1hqsgjybrq.pages.dev/496
  • 1hqsgjybrq.pages.dev/297
  • oso sekuritas gagal bayar